Arsip:
pengabdian Kamis, 14 November 2024
Peta merupakan modal dasar dalam kegiatan perencanaan pembangunan. Peta ini menyediakan data dan informasi yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan, khususnya zonasi. Dengan menggunakan peta, dapat dianalisis di mana dan berapa banyak lokasi pembangunan dari perspektif sebaran spasial, sehingga dapat direncanakan pembangunan kawasan pedesaan dengan lancar. Mengingat pentingnya pemetaan wilayah desa, maka dilakukan kegiatan pemetaan batas desa dengan menggunakan teknologi drone di Kalurahan Kebonagung, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dari kegiatan Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Program Studi Magister Ilmu Komputer ini antara lain memetakan batas desa Kalurahan Kebonagung, memberikan edukasi dan meningkatkan keterampilan masyarakat untuk mengetahui kondisi dan kemungkinan potensi yang ada di wilayah kerja desa sebagai data dasar untuk mendukung rencana pembangunan desa. Fungsi drone dalam pemetaan adalah untuk menangkap citra udara wilayah pemetaan. Foto-foto tersebut kemudian diolah dan dianalisis sesuai dengan data yang dihasilkan. Fotografi udara dengan menggunakan drone disebut juga fotogrametri. Dalam kegiatan ini diharapkan dengan hadirnya peta foto udara digital desa yang dibuat berbasis teknologi drone dan pustaka leaflet.js dapat memberikan solusi informasi mengenai potensi dan permasalahan desa. Hasil pengukuran dan pemetaan fotogrametri tersedia dalam bentuk gambar peta atau model 2,5D dari beberapa objek di permukaan bumi, yang ditampilkan dalam bentuk halaman web. Pemetaan foto udara dilakukan pada ketinggian 120 meter di atas permukaan tanah dengan nilai overlap dan sidelap 70% menggunakan drone DJI Mavic 3 Classic.
pengabdian Kamis, 14 November 2024
Data geospasial menjadi unsur penting dalam pelaksanaan Pembangunan wilayah yang berwawasan lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan. Pembangunan desa merupakan program unggulan pemerintah dimana desa menjadi subyek dalam pembangunan sehingga diharapkan mampu menjaga kearifan lokal masyarakat desa dan menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat desa. Pengembangan data geospasial berupa pembuatan peta diperlukan setiap wilayah desa. Desa secara mandiri harus mampu mengelola potensi wilayahnya secara optimal, akuntabel dan transparan, sehingga hasilnya berdampak positif bagi warganya. Optimalisasi pemanfaatan potensi desa dilakukan dengan cara meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan manusia yang dimilikinya. Peningkatan sumber daya desa diupayakan salah satunya dengan menyediakan informasi geospasial yang dapat diakses oleh Masyarakat desa. Kalurahan Karangtengah, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, belum memiliki informasi geospasial yang menjadi dasar rujukan atau pedoman pengembangan wilayah. Oleh sebab itu dilakukan kegiatan pengabdian Masyarakat yang bertujuan memberikan arahan kepada perangkat kalurahan dan masyarakat tentang tata cara pelaksanaan kegiatan perekaman data geospasial dengan metode partisipatif melalui pemetaan foto udara dengan menggunakan drone, dan memberikan hasil pengolahan data berupa peta digital. Pemetaan potensi desa meliputi kondisi, asset dan kebutuhan yang dimiliki desa bertujuan untuk menjadi dasar perencanaan pengembangan desa dan kawasan berbasis kearifan lokal dan potensi desa. Pemetaan foto udara dilakukan pada ketinggian 120 meter di atas permukaan tanah dengan nilai overlap dan sidelap 70% menggunakan DJI Mavic 3 Classic.
pengabdian Kamis, 14 November 2024
Kalurahan Sumberarum merupakan salah satu kalurahan di Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Potensi utama Kalurahan Sumberarum yaitu di bidang pertanian tanaman padi, perikanan, dan kebudayaan. Pada musim hujan, para petani di Kalurahan Sumberarum masih mengalami kurangnya pasokan air untuk keperluan pengairan sawah. Pengairan lahan pertanian masih mengandalkan air hujan. Walaupun sudah ada saluran irigasi, namun debit aliran airnya kecil, sehingga mempengaruhi hasil produksi pertanian tahunan. Permasalahan kurangnya pasokan air ini menyebabkan proses pembangunan desa belum optimal. Guna mewujudkan tujuan pembangunan desa yang berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), pemetaan foto udara dapat dijadikan acuan perangkat kalurahan didalam mendesain dan membangun saluran pengairan daerah pertanian di Kalurahan Sumberarum. Luasnya area kalurahan yaitu sebesar 765 ha, membuat hambatan tersendiri dalam menjalankan survei kegiatan pembangunan. Perencanaan dan pelaksanaan tujuan pembanguan ini secara tepat memerlukan survei awal dan pemetaan potensi desa. Hal ini dapat dilakukan dengan menampilkan desa dalam bentuk peta dasar. Cara pembuatan peta dasar untuk memetakan dan menginventarisasi potensi desa adalah melalui survei lapangan dan foto udara dengan menggunakan pesawat udara tak berawak (drone) DJI Mavic 3 Classic. Keberadaan peta dasar ini dapat digunakan untuk menggali potensi desa, merencanakan dan melaksanakan program tujuan pembangunan yang berkelanjutan, memantau pelaksanaan dan evaluasi program pembangunan, meningkatkan indeks pembangunan desa dan manusia sesuai dengan potensi yang dimiliki. Peta foto udara digunakan untuk memfasilitasi keinginan masyarakat dalam perencanaan pembangunan dengan cara melibatkan masyarakat dalam pembuatan peta tersebut (Praticipatory Rural Appraisal (PRA) atau Pendekatan dan Metode Partisipatif).